BREAKING NEWS

Pentingnya Kader IMM Meneladani Jalan Hidup Para Nabi


 DPDIMMJATIM - Meneladani Jalan Hidup para Nabi adalah suatu kewajiban bagi umat Islam, karena disanalah letak misi suci hidup dan keteladanan dalam menjalani kehidupan ini. Terutama bagi kader IMM yang menjalankan misi dakwah ikatan dan bergulat dalam perkaderan mencetak generasi yang berakhlak mulia. "Kader IMM merupakan inti masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita kemerdekaan, kemuliaan, dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan semangat pembebasan dan pencerahan yang dilakukan Nabiyullah Muhammad SAW".

Terdapat 3 pendekatan dalam melakukan pendalaman meneladani jalan hidup para Nabi. Pertama memahami Misi penciptaan Manusia. Mengutip Surat Al-Baqarah ayat 30 yang menegaskan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi. Peran ini bukan hanya sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk menjaga keseimbangan dunia. 

Hal itu terdapat dalam Surat Ar-Rahman agar kita menjaga keseimbangan, menegakkan keseimbangan dengan adil, dan senantiasa hidup dengan keseimbangan. Allah menciptakan manusia untuk mengatur dan menjaga keseimbangan di bumi. Ini tugas yang sangat mulia, tetapi juga penuh tantangan. Kita sebagai kader IMM, sebagai intelektual Muslim, harus memahami bahwa kepemimpinan menjadi Khalifah bukan tentang kekuasaan semata, tetapi tentang tanggung jawab untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan umat.

Kedua, melihat tujuan diturunkannya Wahyu. Para Nabi selalu memperjuangkan tegaknya ajaran Wahyu, maka perlulah kita memahami apa tujuan dari diturunkannya Wahyu. Alquran sebagai petunjuk jalan yang benar dan kabar gembira bagi umat manusia (QS. Al Isra ayat 9). QS. Al Maidah ayat 15-16, yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an bertujuan untuk memimpin manusia ke jalan keselamatan dan jalan yang lurus. QS. Al An'am ayat 19, yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan sebagai peringatan dan pengingat bagi manusia.

QS. Al Jasiyah ayat 20, yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an bertujuan agar manusia menjadikannya sebagai pedoman, petunjuk, dan rahmat.

Ketiga, memahami bahwa para nabi diutus pada masyarakat yang sedang mengalami krisis moral dan spiritual. Seperti Nabi Ibrahim yang menghadapi penyembah berhala, Nabi Isa yang diutus kepada kaum Nasrani, Nabi Musa kepada kaum bani Israil dan Nabi Muhammad yang datang di tengah masyarakat jahiliyah. Maka jalan hidup para Nabi selalu membawa misi penerangan, pembebasan dan penyelamatan umat manusia. Memberikannya petunjuk agar mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dari tiga pendekatan di atas maka kita tahu bahwa para Nabi perjuangannya ialah membangun masyarakat, menegakkan ketauhidan, dan menolong umat manusia yang tersesat. Jika kita melihat kondisi saat ini, ada banyak ketimpangan sosial dan ketidakadilan. 

IMM sebagai organisasi intelektual Islam harus hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membawa masyarakat kembali kepada nilai-nilai kebenaran. Spirit Muhammadiyah menjadi organisasi pencerahan umat, misi agung menciptakan kemakmuran dengan semangat Islam berkemajuan yang akan menghasilkan masyarakat yang adil dan makmur.

Sehingga kader IMM selaku organisasi otonom haruslah selalu membawa misi Muhammadiyah tersebut dalam perjuangan dakwah dan proses perkaderan. Seluruh kader IMM, anggota, pimpinan, maupun alumni haruslah memiliki kesadaran dan meneladani jalan hidup para Nabi, jalan kebahagiaan pengabdian seorang hamba melalui organisasi membentuk kader yang akan meneruskan perjuangan para Nabi yaitu menegakkan keadilan, membawa petunjuk kebenaran dan kebahagian, serta membangun masyarakat agar kembali kepada keseimbangan.

Memanglah berat dan penuh cobaan, belum lagi godaan kepentingan, kemalasan, tantangan eksternal dan ujian dinamika di internal organisasi. Maka dari itu dalam rangka menjadi penerus perjuangan jalan hidup para Nabi kader IMM harus memiliki paradigma tentang kebermaknaan dalam Ibadah dan kesabaran dalam proses perjuangannya.

Teringat syair yang diberikan Guru Kami ketika memotivasi agar Istiqomah di jalan perjuangan, “Bersabarlah, berdoalah, hayatilah perjuangan para Nabi. Pasti akan Kau temukan kebermaknaan,  pengorbanan, ketahanan, dan keikhlasan mereka dalam berjuang”.

Mempelajari jalan hidup para Nabi dapat menjadi renungan sekaligus membangun perencanaan strategis agar sukses dan istiqomah dalam misi perjuangan meneruskan perjuangan mereka, baik sukses individu maupun sukses organisasi. "Semoga Allah meridhoi, Merahmati, dan menolong hambanya yang memiliki niat ikhlas dalam perjuangan dakwah ini. Aamiin."***


Penulis: Moch. Muzaki (Kabid TKK DPD IMM Jatim)

Editor: Mumtadz Zaid Bin Tsabit


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar