BREAKING NEWS

19 Tahun Lumpur Lapindo: Keserakahan yang Terus Berulang, Tenggelam di Tanah Sendiri


DPDIMMJATIM - Merenggut kebebasan hidup, 9 Mei 2006 Semburan lumpur keluar di Desa Renokenongo kecamatan Porong, akibat kegiatan pengeboran eksplorasi gas Blok Berantas PT Lapindo Brantas, Menyembur kepermukaan kurang lebih 40 Meter, Menenggelamkan belasan desa di tiga kecamatan yaitu Porong, Jabon dan Tanggulangin, 19 Tahun berlalu asap putih dan semburan kian masih terus meluap seakan tak pernah berhenti, dengan pengukuran akhir pada tahun 2023 semburan volume fluaktif di angka 32.972 m2 per hari dengan komposisi 40% air dan 60% lumpur dengan demikian mengakibatkan daya tampungan lumpur mencapai 557 hektare dan tinggi tanggul lumpur mencapai 11 meter.

Lumpur Lapindo bukan hanya sekedar kesalahan teknis semata namun juga tentang keserakahan dan kerakusan yang dilancarkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab mengeksploitasi alam dan mempersempit kehidupan makhluk hidup serta terganggunya kondisi lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat. 

Berbagai macam dampak yang diakibatkan dari Lumpur lapindo telah merampas hak – hak masyarakat sidoarjo bagaimana hak untuk hidup kini semakin terhimpit dengan adanya kejadian ini:


Dampak Lingkungan

Pencemaran Sungai: Akibat pengalihan lumpur dan air gas yang di buang di sunagai berantas mengakibatkan tercemarnya ekosistem didalam nya. 

Pencemaran Udara: Ribuan penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang dialami Masyarakat yang dihimpun dan di data di Tiga Puskesmas di kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon. 

Penurunan Tanah: Penurunan tanah kian signifikan sehingga mengakibatkan banjir diskeitar tempat lumpur Lapindo. 

 

Dampak Ekonomi

Petani dan Nelayan: Lumpur merendam ribuan hektar lahan pertanian dan persawahan, menyebabkan petani dan nelayan kehilangan mata pencaharian.

Industri dan Bisnis: Banyak perusahaan dan pabrik harus ditutup sementara atau permanen, sedangkan usaha kecil dan menengah mengalami penurunan pendapatan mengakibatkan masyarakat pekerja/buruh kehilangan pekerjaan.

 

Dampak Sosial

Evakuasi dan Pengungsian: Ribuan orang terpaksa mengungsi, kehilangan rumah, dan menghadapi kondisi hidup sulit serta beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru. Dari dampak diatas bisa kita lihat bagaimana kejahatan ini memiliki dampak yang begitu kompleks bagi keberlangsungan kehidupan ribuan masyarakat terdampak.

 

Tenggelam di Tanah Sendiri 

Konteks yang paling menarik dengan kejadian ini adalah " Tenggelam di Tanah Sendiri", bagaimana situasi dan kondisi saat ini sangat relate dengan keadaan alam terkini terkhusus di Sidoarjo, banjir dimana-mana disebabkan aktivitas bawah tanah yang mulai keropos akibat semburan yang terus keluar setiap detiknya, penurunan tanah yang signifikan menjadikan kondisi ini menjadi sangat memprihatinkan bagaimana keadaan ini seolah takdir namun juga tentang sebuah kajahatan yang tak pernah memperdulikan alam dan masyarakat yang tinggal didalamnya, Dari sini kita bisa melihat bahwa kolam penampungan yang sudah mencapai 577 hektare akan terus bertambah luas seiring berjalannya waktu.

 Belum lagi pengeboran belasan sumur baru dilakukan oleh oknum kekuasaan yang dilaksanakan di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri di Kecamatan Tanggulngin yang hanya berjarak 2km dari pusat semburan lumpur menjadi masalah baru bagi kami semua, aktivitas yang merugikan alam dan masyarakat sekitar, ratusan warga kehilangan sawah dan tambak akibat banjir yang sebabkan kurangnya lahan resapan air yang semula lahan hijau dirubah menjadi lokasi pengeboran baru.

 Pada tahun 2010, Institut Teknologi Sebelas November (ITS) diminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian kelayakan permukiman di luar tanggul lumpur Lapindo. Sebab, di areal luar tanggul mengalami penurunan tanah yg diikuti semburan lumpur/gas serta kerusakan infrastruktur dan aset. Hasil kajian menunjukkan, kawasan sekitar tanggul khususnya di bagian utara dan barat laut mengalami penurunan 2-8cm per tahun, dengan data tersebut dimungkinkan bahwa situasi hari ini sungguh memprihatinkan ditambah lagi dengan keadaan pengeboran baru yang terus dipaksakan akan juga mengakibatkan situasi yang sangat merugikan bagi warga masyarakat.

Tenggelam ditanah sendiri seolah menjadi kiasan yang akan menjadi kenyataan jika keadaan ini terus dilakukan tanpa adanya sebuah solusi dan penyelesaian.

 


Sebuah Opini dan Saran 

Dampak Lumpur Lapindo, secara keseluruhan sangatlah  merugikan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Hal ini mencakup kerusakan lahan pertanian, gangguan mata pencaharian, hingga penutupan bisnis dan industri. Di sisi sosial, banyak masyarakat harus mengungsi, mengalami trauma, dan menghadapi ketidakpastian masa depan, Menanggapi dampak dan situasi ini, perlu adanya langkah kongkrit agar menjadi evaluasi di masa yang akan datang:

Pemerintah setempat harus mengatur serta mengawasi industri pertambangan dan pengeboran minyak/gas alam secara ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan lingkungan agar tidak terjadi hal serupa dikemudian hari. 

Perlu adanya relokasi lingkungan yang di buat agar dam[ak terjadinya kejadian ini bisa terselesaikan minimal berkurangnya dampak-dampak yang terjadi, semisal menjadikan sumur sumur kosong atau yang tidak berjalan menjadi lahan hijau agar resapan air kian bertambah sehingga masalah banjir kian bisa diatasi walaupun tidak signifikan

Pemerintah ataupun instansi terkait harus memastikan bahwa setiap kegiatan pengeboran melibatkan evaluasi lingkungan yang teliti dan pencegahan risiko yang memadai agar situasi kejadian ini tidak terulang lagi

Demikianlah sedikit cerita opini kami, semoga curahan ini menjadikan kesadaran bahwa alam adalah rumah bagi kita semua dan mari terus menjaga rumah kita dari keserakahan dan kerakusan oknum kekuasan, kurang lebihnya mohon maaf, atas segala perjuangan kami semua ucapkan terimakasih, billahi fii sabililhaq, fastabiqul khairat. ***


Penulis: Ilham Arrasyid (Bendahara Umum DPD IMM Jawa Timur) 

Editor: Mumtadz Zaid Bin Tsabit 


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar