BREAKING NEWS

IMM Jawa Timur Ajak Seluruh Masyarakat Dukung Stabilitas Harga Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat


DPDIMMJATIM - Surabaya, 21 Agustus 2025 – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur (IMM Jatim) secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 

Kebijakan HET beras ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan di pasar serta memastikan ketersediaan beras yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebagai komoditas pangan strategis nasional, penetapan HET beras menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam melindungi daya beli rakyat dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Nur Arifin, Ketua IMM Jatim Bidang Buruh, Tani dan Nelayan, menegaskan bahwa kebijakan HET beras merupakan instrumen penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkeadilan. "Upaya ketahanan pangan nasional melalui kebijakan HET beras ini sejalan dengan misi IMM untuk mendukung kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial," ujar Arifin dalam keterangan resminya. 

Ketahanan pangan nasional memerlukan pendekatan komprehensif yang tidak hanya fokus pada aspek produksi, tetapi juga stabilitas harga dan aksesibilitas pangan bagi seluruh masyarakat. Beras sebagai makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas sosial ekonomi, sehingga penetapan HET menjadi langkah preventif yang tepat untuk mengantisipasi gejolak harga yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.

Dalam konteks ketahanan pangan nasional, IMM Jatim mengajak seluruh pedagang beras di wilayah Jawa Timur untuk berperan aktif mematuhi ketentuan HET sesuai regulasi yang berlaku. Kepatuhan pedagang terhadap HET bukan hanya merupakan kewajiban hukum, tetapi juga kontribusi nyata dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional dan menjaga keadilan harga di tingkat konsumen. "Kami melihat kebijakan HET sebagai bagian integral dari strategi ketahanan pangan nasional yang memerlukan dukungan semua pihak, terutama para pelaku usaha di sektor pangan," tambah Arifin. Ketahanan pangan nasional yang kuat memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga kelangsungan distribusi pangan yang adil dan merata, sehingga tidak ada kelompok masyarakat yang terabaikan dalam akses terhadap pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, IMM Jatim juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengawasan implementasi HET beras di lapangan. Organisasi ini mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika ditemukan adanya ketidaksesuaian harga di pasar agar tindakan cepat dapat diambil oleh otoritas terkait. 

Pengawasan partisipatif ini merupakan elemen krusial dalam memastikan efektivitas kebijakan HET sebagai instrumen ketahanan pangan nasional. "Ketahanan pangan nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dalam mengawasi dan menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen," jelas Arifin. 

IMM Jatim akan menugaskan kader-kadernya di berbagai daerah untuk melakukan monitoring harga beras sebagai kontribusi nyata dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional melalui pengawasan implementasi kebijakan HET di pasar-pasar tradisional dan modern.

Menurut analisis IMM Jatim, upaya ketahanan pangan nasional melalui kebijakan HET beras memiliki dampak strategis yang signifikan bagi stabilitas ekonomi nasional, dimana pengendalian harga beras sebagai komoditas pangan utama akan berkontribusi pada pengendalian inflasi dan peningkatan daya beli masyarakat. Ketahanan pangan nasional yang kuat menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mengingat stabilitas pangan mempengaruhi produktivitas masyarakat dan stabilitas sosial secara keseluruhan. 

Dari perspektif sosial, kebijakan HET beras sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan nasional diprediksi akan mengurangi kesenjangan akses pangan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah, sekaligus melindungi kelompok rentan seperti keluarga prasejahtera, lansia, dan penyandang disabilitas dari fluktuasi harga pangan yang merugikan.

"Upaya ketahanan pangan nasional melalui kebijakan HET beras ini harus diikuti dengan implementasi yang konsisten di seluruh rantai distribusi, mulai dari produsen, distributor, hingga retailer, karena hanya dengan pendekatan komprehensif seperti ini, tujuan ketahanan pangan nasional dapat tercapai secara efektif," tegas Arifin. 

Sebagai organisasi kemahasiswaan yang peduli terhadap ketahanan pangan nasional, IMM Jatim menyatakan komitmennya untuk terlibat aktif dalam mendukung berbagai program ketahanan pangan pemerintah dengan mengoptimalkan jaringan kader dan alumni di berbagai sektor. 

Organisasi ini juga akan mengintegrasikan isu ketahanan pangan nasional dalam berbagai program kerja, termasuk kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, dan advokasi kebijakan, sejalan dengan visi IMM sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada pembangunan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Melalui dukungan terhadap kebijakan HET beras ini, IMM Jatim berharap dapat mendorong kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional sebagai fondasi stabilitas ekonomi dan sosial. 

Penetapan HET beras dipandang sebagai momentum strategis untuk memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional di era global yang penuh ketidakpastian. "Kami mengajak seluruh mahasiswa, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum untuk bersinergi mendukung upaya ketahanan pangan nasional melalui kebijakan HET beras sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan pangan bangsa," ajak Arifin.


IMM Jatim optimis bahwa melalui langkah-langkah kolaboratif dalam mendukung ketahanan pangan nasional, masa depan ketersediaan pangan yang terjangkau dan berkualitas di Jawa Timur khususnya dan Indonesia secara keseluruhan dapat terjaga dengan baik, sehingga menjadi pilar kuat bagi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa dalam jangka panjang.***


Penulis: Nur Arifin (Kabid Brutal DPD IMM JATIM)

Editor: Mumtadz Zaid Bin Tsabit 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar