Indeks Moderasi Beragama di IMM Malang Raya Masuk Kategori Sangat Tinggi
DPDIMMJATIM - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya kembali membuktikan komitmennya dalam membangun kaderisasi yang berbasis riset. Hal ini ditunjukkan dengan publikasi temuan hasil riset tentang indeks moderasi beragama di IMM Malang Raya pada Sabtu, 16 Agustus 2025 di Instagram resmi PC IMM Malang Raya.
Riset yang dilakukan pada tanggal 1-10 Agustus 2025 ini menyasar kader-kader IMM Malang Raya angkatan kaderisasi 2024. Dengan menggunakan bantuan platform Google Form, terdapat sejumlah 82 responden yang menjadi representasi semua komisariat di bawah naungan IMM Malang Raya. Adapun tim peneliti riset ini ialah Ahmad Ashim Muttaqin, M. Naufal Tsaqif Dzakwan, dan Handykha Bayangkara.
Salah satu anggota tim riset yang juga Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) PC IMM Malang Raya, Ahmad Ashim Muttaqin, menyampaikan bahwa riset ini diadakan untuk menjawab rumusan masalah berupa bagaimana indeks moderasi beragama di IMM Malang Raya.
“Selain mengetahui sejauh mana indeks moderasi beragama di IMM Malang Raya, riset ini juga bertujuan untuk memetakan titik kerentanan moderasi beragama di internal kader-kader IMM Malang Raya,” ujarnya.
Dari rilis yang dipublikasikan, terdapat 4 indikator yang diukur, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal. Indikator tersebut selaras dengan indikator yang disusun oleh Kementerian Agama dalam menilai penjalanan moderasi beragama.
Setelah melalui proses analisa data, ditemukan bahwa skor komitmen kebangsaan sebesar 74, toleransi sebesar 78, anti kekerasan sebesar 83, dan akomodatif terhadap budaya lokal sebesar 82. Jika diukur secara keseluruhan, maka angka indeks moderasi IMM Malang Raya sebesar 79,3 dan termasuk kategori sangat tinggi.
“Kami cukup bersyukur dengan hasil riset yang menunjukkan bagaimana kondisi moderasi beragama di IMM Malang Raya saat ini. Namun ada beberapa catatan seperti adanya pandangan yang kontraproduktif antara ideologi negara dengan agama, dan juga kekurangpercayaan terhadap orang yang berbeda keyakinan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Bidang TKK M. Naufal Tsaqif Dzakwan menyampaikan bahwa setelah riset ini, IMM Malang Raya akan menyelenggarakan Webinar Terorisme dan Simposium Moderasi Beragama pada akhir bulan Agustus. Program tersebut merupakan bentuk ikhtiar dalam menguatkan moderasi beragama dan mengarusutamakan gagasan Risalah Islam Berkemajuan.
“Untuk webinar
insya allah akan dihadiri Prof Gonda Yumitro dan Pak Boy Pradana. Sementara di
Simposium Moderasi Beragama insya Allah akan dihadiri tokoh nasional yang
memiliki kompetensi dalam menjelaskan Islam Berkemajuan dan Islam Nusantara
perspektif moderasi beragama, yakni Ibu Yenny Wahid dan Mas Andar Nubowo,” tegas Naufal Tsaqif.***
Penulis: Tim Peneliti TKK PC IMM Malang
Editor: Mumtadz Zaid Bin Tsabit